Bidadari
Tak bersayap,
Sosok-sosok mungil, sedang, adapula yang tinggi besar
Penebar berbagai rasa, berbagai aura
Sumber air mata ini mengalir, suka maupun duka
Cukup menjengkelkan, terkadang
Tidak
Kilau kebahagiaan yang terpancar lebih terang
Terima kasih, duhai bidadari-bidadariku
Maafkan sosok yang belum mengerti sepenuhnya
Sepenuh jagat raya dan makna yang tersirat di dalamnya
Kisah di Tepi Danau
Kau tahu, sageuk itu belum dapat ia selesaikan. Belum. Karena ia masih menunggu di tepian danau, merawat kata yang akan ia tumpahkan dalam tulisannya kelak. Semoga takdir menunjukmu untuk melengkapi kisahnya, semoga kaulah pilihan terbaik-Nya, Wangja-nim.
Bersamanya
Genggaman, tatapan itu, akan menjadi yang pertama dan selamanya.
Mengapa menakutkan? Mungkin... sudahlah.
Biasa
Terasa biasa
Tak ada yang istimewa
Hanya seperti ini
Aku menikmatinya
Siapa?
Yang mana?
Rupa saja tak tahu
Bertemu?
Entahlah, itu hanya dalam mimpi
padahal hanya berkutat pada hal-hal biasa
Ya, biasa saja
Biasa saja yang berarti
Penuh kebahagiaan, kenyamanan
Masih terbayang setelah membuka mata
Ah, seolah benar-benar terjadi,
masih merasakan jejaknya
merindukan objek yang belum kuketahui wujudnya
Rasanya, sedikit menyakitkan
Entahlah, sudah menjadi hal biasa
Ya, biasa saja
Hanya seperti itu
Meretas Pelangi
Serangan jahiliyah membabi buta
Zaman meretas pelanginya
Pelagi keseimbangan yang selama ini menghidupi
Kehidupan mulai memudar
Lantas, di mana sayap keadilan itu?
apa hanya itu kemampuanmu?
Mau jadi apa
Layangkan bendera hijaunya,
sanding saja bersama si biru
Berpikir akan perceraian kemarin?
Apa jangan-jangan baru terselip rujuk dalam dompetmu?
English Exercises 4B (X grade)
Book : English Grammar in Use
Unit : 1 - 8
A. Choose one word in parenthesis as your answer!
1. (Shall, Will, Are) you move a bit, please?
2. Vivi (decorates, is decorating, is going to decorate) the stage at the moment.
3. Of course. I (am, will, am going to) run around the field just for you.
4. Go! I (study, studying, am studying). Don’t disturb me.
5. Maria has just known that Kagome is in hospital. She (going to, is going to, will) directly go there after school.
6. Naera (post, posts, posted) her own artistic drawing in her Instagram account.
7. Lee has bought two tickets, he (will, shall, is going to) watch “Kungfu Panda 4” with Sakura.
8. Why doesn’t Inuyasha (paint, paints, painting) his room by himself?
9. Kakao (go, goes, going) to hospital every Thursday.
10. The sun doesn’t (goes, going, go) round the sun.
B. Put the verb into the correct form using “present simple” or “present continuous”!
1. Li Xiu seldom …………………… … (make) Mooncake in Mid Autumn Festival.
2. Anggita’s Alfalink ……………………………….. (not/work). It broke down this morning.
C. Translate into English !
1. Kamu berencana akan membersihkan rumah dan mengecat tembok kamarku sepulang sekolah nanti.
D. Make an active sentence using these tenses!
1. Present continuous tense
2. Future “going to”
E. Arrange these jumble words into a good sentences!
1. Capetown - Waka Kaa - 15 – been – have – I –We – live – and – years –there – in – for
2. probably – will – watch – she – new - buy – a
Have a nice doing and good luck! (•ˆ⌣ˆ•)
English Exercises 4A (X grade)
Book : English Grammar in Use
Unit : 1 - 8
A. Choose one word in parenthesis as your answer!
1. I promise I (am, will, am going to) accompany you going to library.
2. Inuyasha (go, goes, going) to clinic every Sunday.
3. Go! I (study, studying, am studying). Don’t disturb me.
4. Maria has just known that Kagome is in hospital. She (going to, is going to, will) directly go there after school.
5. Have you heard the news? Kang Chi’s new poniard is (make, makes, made) by Hwang In.
6. Hinano doesn’t (post, posts, posted) new entry in her blog.
7. Why doesn’t Miroku (sew, sews, sewn) those dresses by himself?
8. Lilo has bought a new suitcase, she (will, shall, is going to) travel around Jamaica.
9. (Shall, Will, Are) you take those oranges for Adel, please?
10. Timmy (decorates, is decorating, is going to decorate) the stage at the moment.
B. Put the verb into the correct form using “will” or “going to”!
1. He must completely forgot. I …………………… (get) him to finish it today.
2. A: Why are you packing all your things?
B: Oh. I …………..……… (emigrate) tomorrow.
C. Translate into English !
1. Kamu berencana akan membersihkan loteng, sedangkan saya berencana akan memasak.
2. Tania belajar dengan giat agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kan?
D. Make an active and passive sentence using “Present continuous”!
E. Arrange these jumble words into a good sentences!
1. again - Mahtama – and – festival - again – thinks - about - autumn
2. saying – what – Fiona – happen – thinks – just – will – or – will – is – happen – she – what
Have a nice doing and good luck! (•ˆ⌣ˆ•)
Sparkling Hanbok II Batik Hanbok
Sparkling Hanbok
Malammu
Kau tak dapat menceritakannya, pasti
Bagaimana denganku?
Kau tak mampu jua?
Isakan yang tak terlihat
Pandai sekali kau menyembunyikannya,
tapi... sorot matamu begitu lugu
Dari situlah aku menerka
Aku sudah tahu jawabannya
Kau tak tahu mengapa
Seperti itu
Hanya seperti itu
Kesunyian adalah bahagia
Kau unik
Kau...
Bagaimana bisa kau merintih tanpa terdengar suara apapun
Air matamu, aku tak sengaja melihatmu dalam genggaman pilu
Bagaimana bisa kau...
Kau cukup pandai menyembunyikan suara kepiluanmu
Sungguh memalukan
Begitu, bukan?
Mengapa?
Bagaimana bisa kau berpedoman pemikiran itu?
Aku akan biarkan seperti itu
Pura-pura tak tahu apapun
Semoga kau bisa meluapkannya dengan caramu
Cara yang aku belum memahami sejarahnya
Semoga kau dapat menemukan...
Menemukan sesuatu yang membuatmu lebih baik
Aku hanya tak ingin mengganggumu
Maaf belum dapat membantumu secara maksimal
Maafkan aku yang hanya bisa mendoakan akan kebaikanmu
Selamat menikmati kesunyian malam nanti
Gubuk Cahaya
Rasakan saja
Tak bersuara namun gaduh
Mengapa?
Apakah teriakan mereka tak sampai ke otakmu?
Mereka sedang berpesta
Kumpulan kata, jutaan bahasa,
milyaran pelita, atau bahkan tak terhingga
Sunyi yang terselip di gubuk cahaya
Kau mempercayainya, sekarang?
Kalau begitu, di mana tempat favoritmu?
Aku punya satu
Di sudut jendela itu
Ya, di situ
Kalau mau, kau boleh ambil satu di sampingku
Senandung Pagi
Kau dengar sesuatu?
Menurutmu suara apa?
Coba hayati iramanya
Ialah semilir pagi yang menjemput keceriaan hari ini
Kau belum pernah mendengar melodi memesona, bukan?
kalau kau mau mensyukurinya
Sapalah sang semilir pagi
Beri ia senyuman terindahmu
Lakon Biasa
Ujung-ujungnya memutuskan bersarang di "Penjara Suci". Istilah yang cukup..., ah, tak mau meneruskannya.
Mengapa di Ibukota? Tidak apa-apa. Hanya..., takdir mungkin. Jawaban singkat diiringi senyum simpul. Simpel saja.
Well. All is well. Just trust. It must. Yeah.
Ah, masih banyak yang posisinya di bawah sana, bahkan mungkin tak dapat melihat mereka. Saking dalamnya.
Hidup harus secukupnya. Why? Masih banyak kebutuhan lain. Semuanya butuh perhitungan. Meski tak dapat dipungkiri terkadang hampir saja tak mencukupi.
Selama bisa sendiri, mengapa harus menengadah lagi? Tidak. Lakon biasa itu mencoba menanggungnya sendiri. Belum bisa memberi, setidaknya tidak menggantungkan diri.
Sekarang sudah dapat berdiri sendiri dan berjalan kesana-kemari? Begitulah, setidaknya tidak merangkak lagi meski belum dapat berlari.
Sebentar, dapat darimana?
Apa?
Sisa untuk mencukupi yang tak sempurna itu.
Oh. Tak sempurna. Sang lakon biasa tersenyum lagi. Bukan full, ya?
Memang tak sampai akhir pula. Hanya hingga tangga ke tiga. Bisa dibilang butuh satu tangga lagi untuk mencapai finish.
Lalu bagaimana?
Tenang saja, toh, kalau memang rejeki, pasti dipertemukan. Hanya bermodal diam saja? Tentu tidak. Ada usaha, ada hasil.
Nyate Bareng AIC 2016
Dipimpin oleh Lurah Pondok, Ust. Husni Mubarok, Lc, warga Asshiddiqiyah mengumandangkan takbir diiringi dengan tabuhan bedug. Suasana begitu meriah dan para santri duduk rapi di lapangan menyambut kehadiran para tamu undangan. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaann acara oleh pengasuh dan sambutan dari beberapa tamu undangan.
Dengan wajah ceria, para santri putra dan putri membakar sate bersama di lapangan. Secara bergiliran mereka mengipas sate di alat pembakaran. “Nyate di pondok lebih seru, soalnya bareng-bareng sama temen-temen,” ujar Indah, santri kelas VIII SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah. Tak hanya pandai dalam mengaji dan berbahasa Internasional saja (Arab-Inggris), mereka pun mahir membuat sajian sate yang lezat.
Tradisi “Nyate Bareng” telah berlangsung selama tiga tahun ini. Dengan tradisi tersebut, pengasuh bermaksud menjaga kebersamaan, menambah rasa syukur kepada Allah swt. dan meningkatkan kekreativitasan santri khususnya dalam bidang kuliner.
SNAPSHOTS
Tugas 4A.1 Madin (05-09-16)
Change these blank with simple present or continuous form!
1. My family and I often ... (swim) in "Harapan Indah" swimming pool every Sunday.
2. Zoey Lou normally ... (make) a wonderful dress design.
3. Look! What ... (Inuyasha/catch) over there?
Translate into English!
1. Fara dan Fahry biasanya pergi ke tempat les bahasa Prancis bersama dengan berjalan kaki. Sekarang mereka pergi ke sana dengan menggunakan mobil pribadi.
2. Devira berencana akan berkunjung ke rumah neneknya hari Sabtu depan.
Karangan Kenyataan
Cahaya di Balik Kabut
Ibu. Sosok sederhana, namun memesona. Terkadang melihat sebuah kebijaksanaan di hadapan kabut tebal memang cukup sulit. Nak, bersenang-senang pasti hal yang menyenangkan, bukan? Kalian bersinar, tapi debu itu cukup menghalangi terangnya cahaya.
Sambil narik napas, mikir, terus istighfar. Hufhh. Astaghfirullah.
Kalian anak-anak yang baik, pintar, manis, dan shalehah. Hufhh. Nak, yang berdiri di depan kalian sekarang siapa? Bukan siapa-siapa. Belum menjadi siapa-siapa tepatnya.
Rasanya kudu berpikir ekstra buat ngadepin kalian yang manis-manis. Nak, mbok yo kalo digerakin itu langsung bangun. Leha lehe konyo ngunu piye maksude? Apa kurang mantep doanya?
Bukan menerapkan kekerasan. Bukan. Tapi ini ketegasan. Kalian masih dalam pertumbuhan. Kalian masih banyak belajar. Mengurus seorang saja cukup..., apalagi satu kesebelasan?
Pelan-pelan. Yang ini juga masih belajar. Kalian juga ya. Kita maju sama-sama. Kita hadapi bersama.
Eh? Ngomong apaan, sih? Bukan tentang pilkada atau turnamen. Bukan. Tapi ini bagaimana menata hidup agar menjadi sesuatu yang indah dan lebih baik lagi.
Hidup bersama pastinya punya banyak rasa dan warna. Yang terpenting belajar menghargai. Menghargai waktu, kesempatan, dan apapun yang patut dihargai.
Keberuntungan Bebatuan
Debu Kepercayan
Setiap orang hidup,
memercayai apa yang ingin mereka percaya
Hidup harus memercayai sesuatu
Tanpa memercayai apapun, kita tak akan hidup
Itulah manusia
Benar kah?
Tapi, percaya itu sama seperti debu
Sebelum debu menumpuk, itu bukan apa-apa
Lantas, akankah atau haruskah aku memercayaimu?
Kau, kau siapa?
Seakan tak percaya akan sebuah kepercayaan
Terkadang,
tak ada yang lebih menyiksa
daripada meragukan orang lain
Hey! Bahkan aku tak tahu apa itu keraguan
Apa aku percaya?
Bagaimana?
Mengetahui kebenaran di mana tak ada yang memercayainya
Itu bahkan lebih menyiksa
Angin terus berembus
Aku mulai mengerti
Hal yang membesarkanku adalah angin perjalanan
Semakin aku pergi, dunia semakin memalukan
Kita semua semakin tua,
hidup seperti itu
Aku masih mempelajarinya
Dalam kelemahan, aku terus merangkak
Aku harus menarik titik kepercayaan,
menjadikannya sebuah garis
Membangunnya menjadi sebuah bentuk
Di mana nilai terbesar tumbuh
Nilai kepercayaan yang agung
Percaya akan kuasa-Nya
Kebesaran-Nya
Di mana dengan itu semua,
aku harus berevolusi menjadi lebih baik
Kita yang lebih baik
Dunia yang lebih baik
Malam dan Senja Kita
Apa aku merindukanmu lagi?
Mengapa?
Terlalu lancangkah aku yang seperti ini?
Aku tak tahu
Rasa itu tiba-tiba saja datang
Hey!
Apa kau merasakan yang sama?
Maaf, maafkan aku yang mempunyai pertanyaan semacam itu
Aku hanya ingin tahu
Tidak bolehkah?
Setengah hatiku bertanya demikian,
tapi yang lain dengan lantang melarangnya
Apa yang sedang kau lakukan sekarang?
Di sini bintang tak tampak
Bulan pun bersembunyi
Mereka mengurung diri karena hujan baru saja turun
Oh. Apa kau sedang bersama senja?
Ya, kau masih menunggu mentari melambaikan tangannya
Aku malu,
tapi aku begitu ingin tahu keadaanmu
Tapi, aku juga ingin membuang pikiran itu jauh-jauh
Kalau begitu, biarlah seperti ini untuk sementara
Aku, aku akan pergi menemui Maehwa seperti biasanya
Ya, aku akan bersamanya
Kau
Nikmatilah penghujung senjamu
Aku harap harimu menyenangkan
Begitu pula dengan malamku di sini