Roro Jongrang Historical Drama
The Castle Beyond The Looking Glass (Part 3)
Tapi tidak ada yang bisa kulihat
Lalu kenapa kau pergi ke gunung Ogura
Lihatlah jubah surga yang bergantung padaku
Dan untukmu,
hanya ini kesedihan mendalam yang aku rasakan
Apakah sepenuhnya selaras sekali lagi
Sebuah mimpi yang abadi
Perayaan malam ini,
dan sekarang, biarkan semuanya dimulai
The Castle Beyond The Looking Glass (Part 2)
untuk melihat kerang yang dijanjikan
Mereka bilang kalau aku hanya menunggu ketidak pastian,
apa benar begitu?
Suatu hari, seorang gadis surga sedang mandi di mata air desa. Seorang pria yang melihatnya mencuri jubah surganya yang tergantung di cabang pohon. Cerita lain mengisahkan mereka menikah. Berbeda dengan yang beredar di desa. Gadis surga itu marah karena tahu jubahnya telah dicuri, dengan kemarahannya, dia membunuh warga tak berdosa satu demi satu. Kemudian datanglah Miyatsu, pemuda yang kelak keturunannya menanggung kutukan kazanna, menyegel gadis itu ke dalam cermin yang dikenal sebagai Cermin Kehidupan.
[Aiaiaii, kalo di Indo kisah itu mirip-mirip Nawang Wulan dan Jaka Tingkir] (⌒▽⌒)
The Castle Beyond The Looking Glass (Part 1)
Duka air mata meluap jauh ke dalam hatiku
Apa ramuan kehidupan yang baik ini,
tidak ada yang penting sekarang
Air mata kesedihan meluap begitu banyak
hingga tubuhku terasa mengapung
Kanna, apakah ini layak untuk zaman kita?•°•°
dengan kekuatan murni dan luar biasa untuk membunuh Naga
Lakukan perbuatan baikmu dengan cepat dan tangkas,
pegang kristal di lehernya
jika apa yang aku dengar adalah benar
Tapi ini setangkai permata,
dengan daun yang sesungguhnya,
tapi tidak lebih dari kata-kata kosong
Cintaku untukmu tidak mampu membakar bulu kain ini
Pakaian tanganku kering air mata
Sekarang pada hari ini aku tidak bisa
kalau itu akan membakar begitu cepat
pakaian dari bulu binatang ini
Kau tidak akan duduk dengan acara kecil seperti perhatian
! الله اكبر
Lyric Ost. Ending Inuyasha The Movie (Affections Touching Across Time)
Perhaps, perhaps we...
Learn as we live
Then we...
Forget as we live
Things with a beginning
Will be end someday
If you can go ahead
Put everything
If this world, the winners and losers
If it will split into two
I wanna be the loser
I wanna be the loser forever
What can I tell you?
Just being such a small self
Now I won't let you know
Because the words are too...
Weak toward time
Kembang Api
Keselarasan °•ReLIFE•°
Selam 1:35:50
Kebencian tidak akan membahagiakan siapapun. Tidak Anda, atau orang di hadapan Anda. Apa Anda mau tahu kebahagiaan yang sebenarnya? Hiduplah untuk kebahagiaan orang lain. Tanpa mengharapkan balasan. Berbuatlah sesuatu yang dapat membahagiakan orang lain. Hanya sesuatu yang kecil. Cobalah sekali. Coba untuk menyebarkan salam di antara kalian.
Lihatlah saat itu. Di rumah, di sekolah, di jalan, di belahan Negara manapun. Apakah terjadi sebuah ketidaknyamanan yang kecil? Lihatlah saat itu. Apakah ada pertengkaran di muka bumi? Lihatlah saat itu. Apakah ada orang yang saling membunuh?
Aku mengenal bayak orang baik yang impiannya tidak kita pahami. Aku mengenal orang-orang yang bekerja siang malam, agar impiannya terwujud. Supaya orang-orang hidup dalam perdamaian. Supaya ibu-ibu tidak terpisahkan dari anak-anaknya. Supaya anak-anak tidak terpisahkan dari keluarganya. Aku mengenal orang-orang seperti itu. Rela tidak hidup enak sepanjang hidup, meskipun setetes darah yang mengalir berhenti. Aku mengenal orang-orang yang rela meninggalkan pamrih, impian, harapan, segala yang dicintai, istri, anak-anak, ibu dan ayah mereka, tanah air mereka, dan semua dari apa yang mereka sudah dan akan miliki. Aku mengenal orang-orang yang tanpa mengedipkan mata mati untuk sehelai rambut Anda di sini.
Aku belum dapat seperti itu, tapi mereka adalah guru kita sekalian. Di Bosnia, di Afganistan, di Senegal, atau di geografi manapun yang tidak kita kenal namanya.
Jika ada kebahagiaan bagi mereka, itu adalah melihat "salam", ada di dalam keamanan. Hari Raya bagi mereka, adalah kebahagiaan Anda.
Ost. Selam 35:12
Keasingan dalam keterasingan
Aku terbakar dan menjadi tak tenang
Rindu dalam kerinduan
Kadang hilang, kadang datang
Kadang aku membara seperti gurun
Kadang aku dipenuhi dengan awan
Lalu turun hujan
dan akupun bertebaran, jatuh menjadi danau
Aku... aku... merasa tak bahagia
Aku... aku... selalu berputar tak tentu
Aku... aku... tahu keadaanku
Suatu ketika aku senang
Seatu ketika aku sedih
Aku... aku... tahu keadaanku
Selam 1:12:38
Kadang sang pemberi hadiah itu sangat berharga, sangat berharga.
Kau tidak akan membayangkan hadiah pemberiannya, lalu kau tak ingin membuka, dan merusaknya.
Kau tak akan berani.
Mungkin akupun seperti itu.
~Selam~
1:12:38
Selam 1:14:12
😇
Para pemberani ini telah membuka hatinya untuk cahaya ini
Ketika lewat, mereka menebarkan cahaya ke semua tempat
Sejak mereka mendapatkan ruh,
dengan keindahan yang pernah hilang
Seorang peri dalam mimpi bermimpi di setiap malam
Mereka menyanyikan lagu kepada mereka
Berhari-hari dengan sayap-sayap cinta dan kerinduan
Mereka terus berlari dengan penuh harapan
Setiap malam dengan mimpi yang warna-warni
Membuat mata-mata tenggelam
Poem read by Dahminah
~Selam~ 1:14:12