Bismillah...
فى ذكر عشق
رسول الله صلى الله عليه وسلم
Fî dzikri 'isyqi Rosûlillâh sollallâhu 'alaihi
wasallam
Cinta Sang Kekasih
أمنْ تذكر جيرانٍ بذى ســــلمٍ مزجْتَ دمعا جَرَى من مقلةٍ بـــدمِ
Amin tadzak kurijîraanim bidzi salamim mazatta dam'an jarô mim muqlatim bidami
Apakah karena Mengingat Para kekasih di Dzi Salam.
Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah.
Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah.
أَمْ هبَّتِ الريحُ مِنْ تلقاءِ
كاظمـــةٍ وأَومض البرق في الظَّلْماءِ من إِضـمِ
Am habbatir rîhu min tilqôi kâzhimatin wa aumadhol barqu
fizh zholmâi min idhomi
Ataukah karena angin berhembus dari arah Kazhimah.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.
فما لعينيك إن قلت اكْفُفا هَمَتــا
وما لقلبك إن قلت استفق يهــــمِ
Famâ li'ainaika in qultakfufâhamatâ wamâ liqolbika in
qultastafiq yahimi
Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap basah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.
أيحسب الصبُ أنّ الحب منكتـــمٌ ما
بين منسجم منه ومضْطَّــــــرمِ
Ayah sabush sobbu an nalhubba munkatimun
mâbaina munsajimim minhu wamuttorimi
Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi cintanya.
Di antara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.
Di antara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.
لولا الهوى لم ترق دمعاً على طـللٍ
ولا أرقْتَ لذكر البانِ والعَلــــمِ
Laulal hawâ lamturiq dam'an 'alâ tolali walâ
ariqta lidzik rilbâ niwal'alami
Jika bukan karena cinta takkan kautangisi puing rumahnya.
Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.
Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.
فكيف تنكر حباً بعد ما شــهدتْ به
عليك عدول الدمع والســــقمِ
Fakai fatunkiru hubban ba'damâ syahidat bihî
'alaika 'udûlud dam'ai wassaqomi
Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang air mata dan derita.
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.
وأثبت الوجدُ خطَّيْ عبرةٍ وضــنىً
مثل البهار على خديك والعنــــمِ
Kesedihanmu timbulkan dua garis tangis dan kurus lemah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.
نعمْ سرى طيفُ منْ أهوى فأرقـني والحب
يعترض اللذات بالألــــمِ
Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.
يا لائمي في الهوى العذري معذرة مني
إليك ولو أنصفت لم تلــــمِ
Maafku untukmu wahai para pencaci gelora cintaku.
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku.
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku.
عَدتْكَ حالِيَ لا سِرِّي
بمســـــتترٍ عن الوشاة ولا دائي بمنحســــمِ
Kini kau tahu keadaanku, pendusta pun tahu rahasiaku.
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku.
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku.
محضْتني النصح لكن لست أســمعهُ إن
المحب عن العذال في صــممِ
Begitu tulus nasihatmu tapi tak kudengar semuanya.
Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya.
Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya.
إنى اتهمت نصيحَ الشيب في عذَلٍ
والشيبُ أبعدُ في نصح عن التهــمِ
Aku kira ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.
0 komentar:
Posting Komentar