Diberdayakan oleh Blogger.
Seal - Gaia Online
RSS
Container Icon

Message

Bismillahirrahmaanirrahiim

Selepas Dzuhur Haura stand by di depan notebooknya. Revisi makalah, ada tambahan pertanyaan dari dosen. Sudah ngubek-ubek perpus, internet, namun hasilnya begitu-begitu saja. She hasn’t any clue!

“Memang kamu gak tanya Uda? Biasanya langsung cap cus ke dia,” duduk santai Tassa menyeruput buble icenya.

            “Dia lagi gak bisa diganggu.”

“Tumben. Sibuk apaan sih, ampe segitunya?”

“Sesuatu lah pokoknya,” menghela napas berat, “Gapapa deh, kasian Uda biar istirahat. Aku juga capek ngerepotin dia mulu.”

“Dasar aneh.” Haura cuma nyengir

“Eh, tapi kemarin bukannya udah tanya Nuzlah?”

            “Iya, tapi jawabannya belum komplit. Gak enak mau tanya lagi, soalnya dia kejar deadline penerbitan majalah, Sa.”

           “Tanya Mr. Sudan aja, Ra.”

          “Kayaknya si far far away masih sibuk.”

“Ngapain sih… coba direct message dulu.”

“Twitternya lagi ambil cuti.”

“Messenger, deh!”

“Nih, lagi chattingan.”

“Bilang kek, dari tadi!” seolah tanpa dosa Haura tersenyum seraya menaikkan sebelah alisnya.

            Baru ingat sedang memangang kue di oven, Tassa bergegas menuju dapur, “Aku tinggal sebentar yah,” Haura mengangguk.  




Yang di seberang langsung off dan melanjutkan pekerjaannya begitu pula dengan Haura.

***

Pohon di depan rumah sudah berbuah. Musim mangga telah tiba. Asyiknya. Bisa dibuat jus mangga segar buatan sendiri. Yang ini minuman favorit Haura. Tapi Tassa mah, lebih suka bikin rujak mangga muda. Rasanya nano-nano gimana…, gitu.

Duduk di teras siang bolong gini sambil nyeruput yang dingin-dingin emang paling nikmat. Semilir angin membuat Haura lebih santai mengerjakan tugasnya. Betul-betul suasana yang nyaman.

I’m coming…” Tassa menyuguhkan setoples choco chip yang dibawanya dari dapur,  “Just taste it, please!”

Sejujurnya Haura sedikit ragu untuk mendekat.

Ok. I’ll taste it.” Matanya membesar.

Tassa tersenyum bangga, “Ada yang beda?”

Sedikit terkejut, biasanya kue buatannya ada saja yang tidak beres, “Ada. Pake banget!”

“Enak kan?” Tassa cengengesan.

“Iya, alhamdulillah. Pakai ramuan apa, nih?”

“Kasih tahu gak yah. Ahahaha, rahasia aja, deh.” Mulut Haura membulat.

“Gimana sama Akyas?”

Dia mengerling Tassa. “Beres,” seraya mengacungkan jempolnya. Tassa membalasnya dengan senyuman.

Memencet-mencet tombol keyboard. Tangan kanannya terus menggerak-gerakkan mouse, fokus pada kursor di hadapannya. Men-copy-paste hadits untuk tugasnya lalu ia save.

Iseng, Tassa memainkan ponsel Haura yang tergeletak di atas meja malah menemukan... “Ih..., nih anak nggak percaya karma? Awas aja kalau suka kamu beneran.”

“Dasar bocah kaga sovaaan, mulut haura membulat, siniin hapeku.”

Geleng-geleng, Tassa hanya rersenyum. Eh, ada pesan masuk.

“Ada es-em-es Ra,” Tassa berikan ponsel itu pada pemiliknya, “Ciyee, yang dapet pesan mancanegara.”



“Uda. Dia mulai Ujian, minta doanya yang terbaik ya, Sa.” Ia letakkan ponselnya di atas meja.

Ma’annajah. [1]

Syukran,[2]” Haura men-shut down notebooknya.  “Ujiannya pasti susah, Barakallah, Uda.”


Untuk hari ini sepertinya cukup. Haura teguk habis vanilla bluenya, menyantap parutan keju dan butiran permen yang mengendap di bawah gelas menggunakan sendok. Hmm, Nyammii…. 

“Es-em-es Uda cuma bilang dia mau ujian?”

“Nggak sih, katanya jawaban pertanyaanku mau dikirim lewat e-mail. Seneng banget, deh.”

“Alhamdulillah. Dapet dua jawaban, dong?”

“Iya alhamdulillah. Nanti dikolaborasiin aja, hehe.”  

***

Ia masih ingat betul kutipan kata-kata dari buku persahabatannya, “Bukan sekadar bersama, tapi kebersamaan yang mendatangkan kebaikan.” Kebersamaan Haura terjalin melalui dunia maya. Perbedaan jarak yang jauh tak menghalangi silaturahmi tetap terjalin. Syukurlah Haura memiliki teman-teman baik dan dapat dijadikan sebagai narasumbernya. Benar-benar karunia yang tak terkira. Semoga keberkahan senantiasa menyelimuti persahabatan mereka.

Setelah mengcek e-mail, ternyata jawabannya sudah sampai. Lampiran berbentuk Ms. Word.

Haura menatap layar notebook dengan begitu saksama, memahami maksud bacaan yang ada di hadapannya. “Jawabannya kece banget, nih,” gumamnya dalam hati. 






Check this Message Part 2


[1] Semoga berhasil (bahasa Arab).
[2] Terima kasih (bahasa Arab).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar