Mengharapkan sesuatu dari makhluk, rasanya seperti patah hati. Ada rasa ingin, tapi takut yang lebih mendominasi. Trauma. Seperti itu, kah? Entahlah.
Mengharapkan sesuatu dari-Nya, aku ingin. Aroma kepastian tercium sangat pekat. Inikah keyakinan? Namun aku malu. Dengan kondisi seperti ini, adakah harapan itu pantas untukku?
Lalu bagaimana? Apakah kau merasakan yang sama, adakah pikiranmu sejalan denganku, atau kemungkinan kesamaan yang lainnya. Aku belum tahu.
Harapan mestinya berupa keindahan, kesukaan, dan segala yang mengundang ketertarikan hati. Bila harapan terkabul, betapa senangnya hati ini. Bahagianya.
Aku ingin berharap. Aku akan berharap. Aku berharap, segalanya berjalan dengan baik dan semestinya.
Aku... Aku harus melakukan yang terbaik semampuku. Harapan bukanlah buah dari "cuma-cuma". Layakkah harapan terkabul tanpa melakukan apapun? Bukit-bukit harapan akan gersang bila tak ada tanaman yang menghiasinya. Ia tak akan menyenangkan bila aku dan kau tak membuatnya senang. Tentu tidak, kaupun tahu itu.
Apakah harapanmu saat ini? Adakah kita memiliki harapan yang sama? Atau mungkin harapanmu sama sekali tak terjangkau olehku? Hemhh, siapa tahu.
0 komentar:
Posting Komentar