Bismillahirrahmanirrahim
Seneng banget. Aku senyam-senyum gitu deh, gara-gara mimpi indah pergi ke tempat bersejarah didampingi guide. Wadidau, guided my heart. Haha, guided my way, deng. Sambil nyanyi dong, hey hey siapa dia.... Hmm, siapa ya? Dia itu teman lamaku, tapi wajah dan perawakannya kayak gabungan dari dua orang. Temanku dicampur teman dari temannya temanku. Yah, namanya juga mimpi, ketemu seseorang yang wajah atau perawakannya ibarat Choi Siwon dicampur Tukul Arwana, mungkin saja, dong.
Eh, sebelum mimpi aku tuh sampai keselek gegara ngekek. Jadi, semalam kan aku pergi ke tempat foto kopinya Babeh Kipli, di sana ada Entong yang baru kelihatan batang hidungnya. Bertanyalah sang ayah kepada anaknya, "Dari mane lu, Tong?"
"Dari Pesing, Beh."
Bang Ruma nyeletuk, "Ngompol?"
Sontak keselek aku, tertawa terkekeh-kekeh bin ngekek gitu. Receh banget ya Allah..., selera humorku sebatas itu.
Seperti biasa lah, hari-hariku ya ngantor, di depan komputer saja. I live in a boarding school, therefore I don't go anywhere, especially during a pandemic like this. Sudah peraturannya sih ya, nggak boleh sering keluar gerbang kecuali ada keperluan. Makanya, mimpi jalan-jalan rasanya seneng banget akutuhhh.
Hari ini harus menyelesaikan laporan keuangan dan sore hari aku dapat jadwal mengawas ujian praktik kelas 12 spesifikasi tata busana. Di sekolah kami tersedia beberapa keterampilan yang bisa diambil sebagai kelas tambahan, salah satunya tata busana. Alhamdulillah aku masuk jajaran pembina. Heheheyyy, gak bermaksud sombong, cuma mau pamer, kok. Awokawokawok.
Bermain dengan excel dan berbagai rumusnya sih sudah biasa, tapi kok ya bolak-balik revisi, ternyata yang di-acc atasan malah laporan yang awal. Rasanya pengen salto, terus jungkir balik, terus apa lagi ya? Sekalian senam tik-tok kali ya, biar sehat. Gak susah sih, soal konten laporannya, yang susah itu layout-nya. Gak tahu kenapa si PC kok ya, ngajak ribut. Sinyal juga minta ditabok apa ya, padahal mau internetan buat kirim laporan. Wifi kantor mati. Alamaaaak. Ya sudahlah.
Waktu salat Zuhur hampir tiba, eh tiba-tiba kepalaku kok pusing sebelah. Aduh, kayaknya tubuh mulai stres. Hey, kamu! Kamu juga ada yang kayak gitu gak, sih? Bukan menyengaja or lebay, tapi kalau sudah kelelahan gitu, tubuh tuh rasanya kayak jadi stres. Eh, iya gak, sih?
Demi apa, masih agak sakit gitu, padahal tadi siang sengaja tidur buat istirahat. Tapi aku masih kuat pergi ke workshop tata busana, kok. Semangat ya diriku!
"Miss Vanisa, tadi ada pesan dari Miss Maryam, blazer hasil kelas 12A2 yang sudah siap bisa disimpan di ruangan beliau."
"Oh iya. Nanti Jeny bantu saya bawain ke sana, ya." Jeny anaknya baik, jadi aku nggak sungkan kalau minta bantuan ke dia. Insyaallah ikhlas anak satu ini, mah. "Maaf Miss, kayaknya lagi kurang enak badan, ya?"
Aku hanya tersenyum simpul, "Migrain saya kumat. Tapi nggak apa-apa, kok," peka juga dia.
"Kalau ada lagi yang perlu dibantu, panggil saya saja Miss," tuh kan, apa aku bilang. Eh, aku mbatin, deng.
Alhamdulillah ujian sore ini berjalan lancar, karya mereka juga bagus-bagus dan hampir selesai. Deadline satu minggu lagi, lalu 25 kostum terbaik akan ditampilkan di lokakarya. Ah, jadi ingat masa-masa sekolah dulu, tapi ya Allah kepalaku masih pusing ini, ya Allah. Pulang ke kamar mau langsung makan nasi kotak, deh. Alhamdulillah tadi ada rejeki.
Di magic comb masih ada sisa nasi, digoreng aja kali ya. Iya ah, goreng nasi sekalian buat sahur. Setelah matang icip-icip. Nggak nanggung-nanggung aku cicipin sepiring kecil, piring kue ulang tahun itu. Iya, piring itu. Piringnya baru loh, bukan yang bekas kue.
Sambil baca webtoon, aku balas chat di grup keluarga. Cihuyy, ibuku sedang online, euyy. Eh, kok aku senang ya? Fix, efek rindu ibu, ini. Dasar anak rantauan. Iya, merantau dari Depok ke Tangerang. Hahahaha.
Senangnya, hari ini. Walaupun ada tragedi pusing kepala sebelah, tapi alhamdulillah setelah chatting bunda tercinta jadi sembuh, loh. Jiwaku sudah kembali bahagia kayaknya, jadi rasa sakitnya hilang. Bablas rasane! Rasa sakitnya, gitu.
0 komentar:
Posting Komentar