Hanya sedikit kesal, tapi tak apa
Sosok yang baru saja melemparkan kerikil
Iya, dia
Kuanggap kerikil tak pernah ada
Melupakannya, ya biarkan saja
Sosok yang baru saja melemparkan kerikil
Iya, dia
Kuanggap kerikil tak pernah ada
Melupakannya, ya biarkan saja
Kotak besi akan membantuku
Ia membawaku jauh
Jauh, dan semakin jauh
Hingga aku melewati sebuah tempat
Penuh hikmat, sarat hikayat
Ia membawaku jauh
Jauh, dan semakin jauh
Hingga aku melewati sebuah tempat
Penuh hikmat, sarat hikayat
Sejuk mengetuk kalbu yang panas
Molekul-molekul kedamaian bertebaran
Molekul-molekul kedamaian bertebaran
Hamparan padang hijau bersenandung
Pepohonan menari,
melambaikan kenangan-kenangan manis
Pepohonan menari,
melambaikan kenangan-kenangan manis
Kotak besi membawaku pergi
Kotak besi membuat pikiranku kembali
Kembali ke masa-masa bahagia
Bersama awan-awan di sana yang tersenyum ceria
Kotak besi membuat pikiranku kembali
Kembali ke masa-masa bahagia
Bersama awan-awan di sana yang tersenyum ceria
Putih abu-abu kala itu
Syahdu mendayu,
berlapis alunan melodi-melodi ayu
Ah, aku rindu masa lalu
Syahdu mendayu,
berlapis alunan melodi-melodi ayu
Ah, aku rindu masa lalu
Kotak besi mengantarkanku ke jembatan itu
Di bawahnya sungai mengalir
Di bawahnya sungai mengalir
Gerombolan bebatuan tertawa riang
Bersama percikan-percikan air,
mereka lantunkan lagu-lagu suci
Bersama percikan-percikan air,
mereka lantunkan lagu-lagu suci
Kupejamkan mata
Sejuta kenangan indah ada di mana-mana
Bahagia
Sejuta kenangan indah ada di mana-mana
Bahagia
Kembali ke sana, kuinginkannya
Bolehkah kau menemaniku?
Iya, kau
Bolehkah kau menemaniku?
Iya, kau
Apa kau pernah singgah di sana sebelumnya?
Apakah kita saling mengenal?
Mungkinkah kita pernah tinggal di atap yang sama?
Bumiayu - Brebes, 12 Mei 2018
0 komentar:
Posting Komentar