Akhir-akhir ini, hujan membasahi mereka di taman Kairaku dengan tetesan-tetesan keberkan-Nya.
Apa kau menyukai Ajisai-ajisai itu?
Warna apa yang paling kau suka?
Aku bertanya, terkadang tak yakin akan mendapatkan jawaban.
Aku menerka, sepertinya tidak jarang tidak meleset.
Ajisai yang beruntung.
Kau merewat mereka dengan baik.
Kau, teruslah melangkah sampai ke tepian Ajisai biru di sana.
Aku akan berada di belakangmu.
Bukan berarti tak mau berada di depan dan melihat lebih leluasa, semauku, tapi tempatku memang berada tak jauh di belakangmu.
Aku berada di belakangmu, entah kau menyadarinya atau tidak.
Entah kau mengetahuinya atau tidak.
Saat ini, aku di belakangmu.
Sampai waktunya tiba, kita dapat melihat satu sama lain.
Sampai waktunya tiba, kau menggandengku berjalan menyusuri Kairaku, merawat, dan menjaga Ajisai-ajisai itu bersama-sama.
0 komentar:
Posting Komentar