Aku masih tidak dapat memahami
cinta, jadi ku tak bisa mendekatinya. Tapi mengapa hatiku yang bodoh, terus saja
berdebar? Aku dihantui oleh bayangnya lagi dan lagi. Sungguh aku tak mengerti.
Menjalani kisah kehidupan dari
terbitnya fajar hingga ia tenggelam kembali, berganti dengan sinar rembulan
yang menemani, bayangan itu masih saja menari dalam benakku. Menjadi begitu
menyedihkan dan konyol. Seolah tak dapat dihentikan. Saat kupejamkan mata, yang
ada hanyalah membuatnya semakin jelas dan nampak nyata.
Apa yang harus kulakukan? Hati
terus saja mengikuti aliran cinta yang tak bertepi. Harapan cinta ini begitu
menyakitkan. Aku masih saja bergeming.
Maafkan aku yang telah
merindukannya. Maafkan aku.
Entah sampai kapan kuharus
menahan rasa sakitnya. Entah sampai kapan aku mampu bertahan. Berharap ia
menghilang, namun hati selalu menolak. Maafkan aku.
Lisanku tak mempu mengatakan
apapun di saat hatiku sibuk berteriak memanggil
kehadirannya. Sungguh, maafkan aku.
Aku percaya suatu saat keajaiban
kan tiba, namun aku tak tahu kapan ia kan datang.
Biar saja air mataku menetes
sampai ia kering dengan sendirinya dan aku masih dalam posisiku. Bersembunyi dalam
selimut ketidak beranian.
Menengadah. Tangan ini terus mengharap
belaian rahmat-Mu.
Sudahlah. Semuanya semu.
Fatamograna itu terus mencuil keharmonisanku
pada-Mu. Maafkan diriku yang lemah dan tak berdaya. Aku hanyalah manusia bisa
yang belum mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Mohon bimbinglah aku.
Tunjukanlah aku pada jawaban-Mu yang agung.
Maafkan aku yang telah lancang
merindukan sesuatu selain-Mu dan kekasih-Mu. Maafkan aku.
Mencintai-Mu lah sebenar-benarnya
hal yang terindah. Maafkan aku yang belum dapat merasakan kenikmatan itu dengan
segenap hatiku.
Mencintai-Mu lah cinta yang
terbalaskan. Mendapatkan lebih dari apa yang telah kucurahkan. Benar-benar hati
ini tak tahu malu. Sungguh, maafkan aku. Astaghfirullahal’adziim...
Biar suatu saat nanti bila takdirku
masih panjang berada di alam fana yang sekarang kusinggahi, mohon pertemukanlah
aku dengan seseorang yang dapat bersama-sama menjalin cinta karena-Mu.
Senantiasa berada dalam naungan keridhaan-Mu.
Namun bila waktuku tak cukup,
mohon izinkan aku tetap diperkenankan membawa cahaya petunjuk-Mu yang lurus
sebagai penerang jalanku. Senantiasa berada dalam naungan keridhaan-Mu.
I just can’t get
away. Dangsin gyeote jamsi nuwo issseulgeyo. Jamsiman aju jamsiman.
Laa hawla walaa
quwwata illa billahil’aliyyil ‘adziim... Laa ilaha illallah Muhammad
rasuulullah...
0 komentar:
Posting Komentar