Diberdayakan oleh Blogger.
Seal - Gaia Online
RSS
Container Icon

Memperbanyak Membaca Kalimat لا إله إلا الله


 بسم الله الرحمن الرحيم...

الـذين ءامنـوا وتطـمئنّ قـلوبهم بذكر الله ألا بـذكر الله تطمئـنّ القلوب (الرعـد : 28)

Ketahuilah bahwa kekosongan hati sangatlah berimbas pada kekosongan akal pikiran sang pemilik hati, yang seakan-akan melalui kehidupan ini dengan jasad tanpa ruh di dalamnya. Zaman modern seperti ini banyak manusia yang tersesat dalam kegelapan karena melupakan akhirat, padahal jikalau hati ini terpenuhi dengan mengingat kehidupan akhirat niscaya tak akan pernah dimasuki angan-angan dan waswas jahat syaitan yang laknat.

Maka dari itu, langkah awal untuk menyucikan hati kotor adalah merasa dan mengakui bahwa hati kita sedang sakit parah, membutuhkan pengobatan rohani, kemudian meminta kepada sang maha pemberi untuk mengobati hati yang masih keruh, niscaya Allah swt. akan mengabulkan permintaan hamba yang mudhthor dalam iringan ketabahan. Saat itu mulailah kita hiasi hati dengan siraman lingkaran dzikir mengingat sang illahi agar kalimat tauhid itu benar-benar tertancap dalam hati seorang muslim sejati, karena kelak orang yang mengistiqomahkan bacaan lailahaillah akan terlindungi dari panasnya sengatan neraka yang berkobar api.


قال الإمام الحداد :
الأوراد لاتنفعُ إلا مع الدوام، ولاتؤثـر إلا مع الحُضور، وأما كثرة الأوراد مع العَجلة والغفلة وقلة الحضور مع الله تعالى فنفعُـها قليل، وليست تخلو مِن نفع ودفع إن شاء الله تعالى بفضله العظيم وببركة رسوله الكريم عليه وعلى آله أفضل الصلاة والتسليم .
والوردُ الذي ينبغي للإنسان أن يُلازمَه هـو قولُ ( لا إله إلا الله ) ثم الإستغفارُ، والصلاة على النبي صلى الله عليه وآله وسلم، والحمدُ لله رب العالمين .

Al Imam al ‘alamah al habib Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad al Hadad yang sudah masyhur mengemban kewaliyan Qutb selama 40 tahun menanggung bala’ musibah yang akan turun kedunia, membimbing kita untuk mendawamkan lisan dan hati kita berdzikir dengan kalimat-kalimat sesuai kutipan di atas, karena aurad sangatlah bermanfaat untuk membentengi hati yang kosong dengan syarat istiqamah dan hadirnya hati saat berdzikir.

          Kurang ada hasilnya jikalau selama ini dzikir yang terucap dalam shalat dan setelah shalat hanya sebatas pada bibir saja, sama halnya dengan orang gila yang berkomat-kamit tanpa memahami apa yang telah ia katakan. Setidaknya sejak kini, mari kita mulai mendawamkan kalimat dzikir agar kelak sebelum ajal menjemput kalimat tauhid-lah yang terakhir terucap dari lisan yang kaku. Amin

Ketahuilah bahwa Rasulullah saw. yang sudah memperoleh jaminan ampunan dari Allah swt. sekalipun masih beristighfar beratus-ratus kali dalam sehari, bertahmid dan bertasbih kepada sang maha pencipta. Tidak malukah kita yang mengaku sebagai umat beliautapi selalu lalai untuk berdzikir memuji sang penguasa alam?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar