Sebagai makhluk sosial, manusia
pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Entah itu keluarga, teman, maupun
yang lainnya. Dalam sebuah organisasi contohnya, untuk menghidupkan suasana,
mengakrabkan anggota baru, terlebih dalam mensukseskan sebuah program kerja, peranan
orang lain itu sangat penting agar terjadi kesinambungan antara satu dengan
yang lain. Dari contoh di atas dapat diambil pemahaman bahwa, manusia sebagai
makhluk sosial dalam hidupnya pastilah memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk
berinteraksi, yang mana membuat mereka membutuhkan orang lain agar dapat saling
melengkapi. Interaksi menjadikan manusia untuk hidup saling berkelompok.
Sebelum beranjak lebih jauh,
perlu kita ketahui bahwa syarat dari sebuah interaksi sosial adalah :
- Adanya dua orang atau lebih
- Adanya tujuan yang sama
- Adanya kesamaan konsep
- Kontak sosial
- Komunikasi
Selain dari kelima syarat di
atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebuah perkenalan. Semakin
kuat pengenalan satu orang dengan yang lain, maka semakin terbuka peluang untuk
saling memberikan manfaat. Jika ada sekelompok orang yang sedang berkelompok
namun mereka tidak melakukan hubungan timbal balik, berarti di antara mereka
tidak ada interaksi sosial. Di stasiun misalnya, ketika melihat banyak sekali
gerombolan orang tetapi mereka tidak saling melakukan hubungan timbal balik,
berbedanya tujuan maupun konsep, serta sebagian besar dari mereka yang belum
saling mengenal menjadi faktor tidak adanya interaksi sosial.
Di tempat-tempat umum seperti; bandara,
terminal bus, maupun ruang terbuka lainnya, hubungan timbal balik antara
informasi dan komunikasi yang sesuai memang ada, ketika hendak bertanya sesuatu
yang urgen kepada petugas maupun orang yang ditemui misalnya, tapi hal tersebut
bisa dibilang jarang dilakukan. Mungkin karena malu atau malas berbicara, jadi
mereka lebih memilih mencari tahu apa yang dibutuhkan melaui pencarian di
internet.