Rintik
Butirannya makin lebat
Hujan deras
Kalbu itu basah
Banjir
Pandangannya lurus
Menerawang kosong
Kemarau di bola matanya
Tandus dalam basah
Banjir itu bersembunyi
Di balik kering ia terus merintih
Meraung tanpa suara
Dunianya menggila
Sarinah menjadi saksi
Ayahnya tertembak mati
Tanpa tahu salah apa yang diperbuat
Di hadapan sosok itu
Ia tetap bergeming
Hembusan napasnya begitu lirih
Yang terakhir terasa panjang
Di sela alunan detak jantung nan lembut
Matanya terpejam
Terpejam dalam kebungkaman
Hatinya berbisik
Kita milik Tuhan!
Tidak ada Tuhan selain Dia
Semenit kemudian darahnya mengalir
Mengalir dan bermuara ke pangkuan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar