Itu... Apa itu
seperti kebetulan yang lalu? Sampai kapan
kebetulan-kebetulan bermunculan? Sampai kapan kebetulan itu tidak bungkam?
Sampai kapan, setidaknya kebetulan itu meninggalkan jejak yang dapat kupahami?
Kupikir tidak akan
bertemu dengan kebetulan seperti itu lagi? Tapi, apa aku berpikir seperti itu?
Apa yang kupikirkan? Apa yang kuterka? Entahlah.
Mengapa harus
kebetulan?
Rasanya ingin
terbang, tapi tak punya sayap. Apa aku harus seperti burung kecil yang menyukai
bunga Peony dan ingin terbang mencarinya yang telah tertiup angin? Apa burung
kecil itu sebaiknya menemukan bunga Peony yang lain? Lalu, di mana bunga Peony
yang lain itu? Apa aku terbang seperti itu?
Katanya, tidak ada
yang namanya kebetulan, yang ada hanya keperluan. Lalu, kebetulan-kebetulan itu
sebenarnya adalah keperluan? Keperluan apa, terhadap siapa?
Teka-teki yang
belum terpecahkan. Apa itu misteri yang berakhir kebaikan atau apa, aku belum
tahu. Aku belum dapat memastikannya.
0 komentar:
Posting Komentar