♥•○•♥بسم الله الر حمن
الر حيم ____
*•.¸•**•.¸•**•… (•ˆ⌣ˆ•)
Assalamu’alaikum
ihwah, semua yang berkenan baca this one.
Yups, insyallah
dalam ulasan kali ini, kita akan terusuri seputar warna kecerdasan dan talenta
kita. Tapi, sebentar, memang kecerdasan punya warna? Terus warnanya apa dong?
Merah? Kuning? Hijau? Di langit yang biru? Hmm… jadi ngelantur ke nyanyian
‘Pelangi-pelangi’ nih.
Okay.
Begini sodara-sodara. Seberarnya, semua manusia itu punya kecenderungan
masing-masing. Setiap manusia memiliki potensi kecerdasan yang unik, beraneka
warna, yang pastinya berbeda satu sama lain. Misalnya si A ahli dalam ilmu syari’ah
dan matematika, belum tentu dengan si B. Bisa jadi si B lemah atau tidak
terlalu menguasai bidang itu, tapi coba kita lihat dia di bidang yang lain. Widieh…
ternyata si B jago soal urusan informatika dan seni rupa.
Kecerdasan
itu bukan keseragaman. Kan manusia diciptakan berbeda untuk saling melengkapi.
Well, kita ngintip tipe-tipe
kecerdasan yang beraneka warna itu yuks!! (~^.^~)
☺ Word smart_kecerdasan mengolah kata.
☺ Picture smart_kecerdasan dalam
mempersepsi apa yang dilihat.
☺ Music
smart_kecerdasan
dan kepekaan dalam hal musik.
☺ Logic smart_kecerdasan dalam sains dan
matematika.
☺ Nature smart_kecerdasan dan kepekaan
dalam mengamati alam.
☺ People
smart (interpersonal smart)_kecerdasan dalam memahami pikiran dan perasaan orang lain.
☺ Self smart_kecerdasan mengenali emosi
diri sendiri.
☺ Body
smart_kecerdasan
dalam keterampilan olah tubuh dan gerak.
Dan paling
nggak manusia punya satu atau dua bahkan lebih. Kalau ada yang ngeborong semuanya…
wah, subhanallah banget. Mantap!!
Kecenderungan-kecenderungan
itulah yang biasa kita sebut dengan bakat atau talenta. Untung bukan talenan.
Ehhe… emang mau masak?
Ada
ungkapan ‘Tanpa bakat pun, kalau kita bekerja keras, pasti kita akan sukses.’ Emm…
tapi kalau dipikir ulang, pastinya setiap manusia punya bakat dong, walaupun
hanya sebatas memasukkan benang ke lubang jarum.
Sekadar
ngaku berbakat tapi gak pernah diasah (dengan proses panjang dan kerja keras
tentunya), kok ingin jadi bintang besar. Mimpi. Sebaliknya, banyak pelukis,
designer, penulis, olahragawan dan sebagainya yang mereka pada awalnya ragu
dengan kemampuan diri sendiri, galau abis, deh, “aku itu sebenarnya pandai
dalam bidang apa, sih? Keahlianku apa? Adakah bakat terpendam dalam diriku?
Adakah?” bilang gak punya talenta, tapi finally mereka bisa mengibarkan
karya yang ternyata ‘wow’ banget.
Orang yang
bekerja keras atas bakat yang dimilikinya, rela jatuh bangun berkali-kali,
insyallah dia akan berkembang dengan lebih cemerlang. Sosok seperti inilah yang
insyallah akan sukses meniti kehidupannya. Bukan untuk dirinya sendiri, bahkan
untuk masyarakat luas. Kereeen.
Kayaknya cukup
segini dulu nih, sobat. Kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih banyak dan
sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Insyallah.
Akhirul
kalam… Wassalamu’alaikum.
0 komentar:
Posting Komentar